Belum lama ini saya membaca
sebuah post di sebuah blog, saya tertarik dengan kata-kata disana yang
bertuliskan "Cinta harus satu, cinta tidak boleh dua, cinta maksimal
empat", entah mengapa kata- kata itu berbekas di ingatan saya dan saya
mencoba untuk mencernanya kembali, dan timbul beberapa pertayaan dalam pikiran
saya hingga saat ini, kurang lebihnya seperti ini dibawah ini lah hasil
cernaan pikiran saya dari tulisan
tersebut.
Banyak orang yang bilang
cinta itu harus satu, dan cinta itu tidak boleh ada dua. Jika cinta dua maka
kau khianat dan melukai perasaan pasanganmu, mengapa demikian? Apakah benar
jika cinta itu ada dua akan melukai perasaan pasangan kita?. Coba kita pikirkan
kembali rasa sakit jika cinta diduakan itu timbul atas dasar apa, padahal jika
kita tidak tahu diduakan kita akan biasa saja dan tidak akan merasakan sakit,
benarkah jika cinta diduakan itu sakit atau hanya perasaan yang timbul karena
dokrinasi para pendahulu kita, atau mungkin hanya rasa malu pada lingkungan
sekitar.
Lalu jika memang diduakan
itu melukai pasangan kita, mengapa malah ada sebuah ajaran agama yang bisa
membatasi cinta itu maksimal empat?. Toh dua saja sudah melukai apalagi empat.
Cinta itu sebuah rasa yang
ada didalam hati setiap manusia, sejauh ini sepanjang saya hidup saya belum
pernah sekalipun menemukan alat ukur cinta yang terkandung dalam hati setiap
manusia. Lalu atas dasar apa ada aturan cinta harus satu, cinta tidak boleh dua
dan cinta maksimal empat?
No comments:
Post a Comment